Apa pun keadaannya maka nikmatilah.
Mungkin keadaan tersebut buruk untuk kita tapi baik untuk orang lain.
Ada yang berpenghasilan besar tapi habis untuk menanggung hutang orang tua.
Ada yang jabatannya bagus tapi pulang ke rumah tiga bulan sekali.
Ada yang dekat dengan anak dan istri tapi gajinya hanya cukup untuk hidup sendiri.
Jalan setiap manusia sama-sama terjal yang membedakan hanyalah jenis batunya.
Ada yang diharuskan merantau demi ekonomi keluarga yang lebih baik.
Ada yang harus tetap di rumah menemani orang tua.
Yang menurut kita enak belum tentu enak.
Yang menurut kita tidak enak belum tentu juga tidak enak.
Karena enak dan tidaknya tergantung dari sudut mana menilainya.
Bahagia hanyalah seni dalam menerima keadaan.
Ada yang belum menikah tapi punya banyak waktu luang dan penghasilan besar.
Ada yang saling mencintai tapi berbeda keyakinan.
Ada yang sudah menikah tapi belum juga diberi momongan.
Semua akan terasa nikmat jika dijalani dengan sabar.
Karena ukuran bahagia manusia tidak jauh dari sabar dan syukur.
Teruntuk semua pejuang kehidupan.
Terima kasih karena tidak pernah menyerah.
Jangan pernah berhenti walau langkahmu terasa semakin berat.
Mungkin di ujung senja sana ada hal besar untuk kalian jemput.
Cileunyi, 13 Dzulhijjah 1441
Sunday, August 2, 2020
Nikmati Saja Prosesnya
tentang delemon spiritual
Jangan buru-buru minum kopimu saat masih panas, nikmati saja aromanya, baru kau teguk pelan-pelan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write comments